Assalamu’alaikum Sahabat Kasih Palestina
Hidup di negara terjajah seperti Palestina lebih berat dibandingkan diam di dalam penjara. Bagaimana tidak, untuk bisa bertahan hidup mereka harus berjuang keluar dari “labirin” (tembok blokade) yang dibuat Israel untuk menghancurkan mental mereka.
Sudah berapa banyak bangunan yang dihancurkan? Sudah berapa banyak warga yang meninggal karena serangan mereka? Sudah berapa banyak tanah yang dirampas, sehingga pemiliknya menumpuk di pengungsian? Dan sudah berapa banyak sumber air kehidupan yang mereka hancurkan agar warga Palestina hidup dalam penderitaan?
Krisis air di Palestina kian memburuk selama beberapa dekade terakhir. Hal ini disebabkan oleh blokade Israel, pemangkasan dana kemanusiaan dari PBB, dan serangkaian serangan militer Israel.
Dikutip dari Aljazeera, seorang ahli air yang berbasis di Gaza, Ramzy Ahel melakukan pencatatan pembicaraan tentang krisis air sejak 2012, ketika PBB mengeluarkan pernyataan bahwa Gaza akan menjadi tempat yang “tidak dapat ditinggali” pada 2020. Setelah sembilan tahun berlalu tepatnya pada 2021, Ramzy mengatakan bahwa angka dan statistik menunjukkan fakta yang mengerikan tentang situasi air di Jalur Gaza.
“Semua strategi pembangunan ditunda, dan satu-satunya akuifer di jalur itu telah dilumpuhkan selama bertahun-tahun. Blokade yang melumpuhkan di Gaza memperburuk masalah. Tidak ada alternatif – tidak ada sungai atau lembah di Jalur Gaza untuk menghentikan krisis air”, ucap Ramzy.
Ratusan sumur dan ribuan tangki air telah hancur, bahkan 95% air di Gaza telah terkontaminasi. Dua juta penduduk Gaza terpaksa harus membeli air bersih dengan harga yang mahal atau menanti air gratis dari bantuan sosial yang tidak selalu ada.
Menurut Kepala Komunikasi di Euro-Med Monitor, Muhammed Syehada, sekitar seperempat penyakit yang menyebar di Gaza disebabkan oleh polusi air dan 12 persen kematian anak kecil terkait dengan infeksi usus berhubungan dengan air yang tercemar.
“Rasanya seperti berasal dari laut. Kami tidak bisa menggunakannya untuk minum, memasak, atau bahkan untuk mandi,” ucap salah seorang pengungsi di kamp Al-Shati.
Sahabat, Alhamdulillah berkat donasi dari Sahabat kini banyak warga Gaza yang terbebas dari derita krisis air. Setelah sukses dengan pembangunan sumur di Mesjid Salah Sahadeh (2021), Beit Hanoun dan Masjid Istiqlal Indonesia di Gaza (2022), insyaallah pada 2023 ini kami akan membangun sumur lagi di wilayah Bureij.
Bureij merupakan salah satu wilayah yang jauh dari pusat kota Gaza. Hal ini membuat distribusi air terkendala karena warganya tidak mampu membayar biaya pengiriman. Disana terdapat 10.000 jiwa yang kesulitan memperoleh air bersih.
Untuk itu ayo kita sama-sama bergotong royong membangun sumur bor di Bureij, Palestina untuk membebaskan ribuan jiwa lainnya dari derita krisis air yang berkepanjangan. Semoga Allah senantiasa memberikan keberkahan dalam setiap langkah kita. Aamiin Ya Rabbal Alamin.
Siapa saja yang menyumbangkan harta untuk membebaskan sumur, lalu disumbangkan untuk umat, maka akan mendapatkan surga-Nya. (HR. Muslim)
Salurkan donasi terbaik dengan cara:
- Klik tombol Donasi
- Masukan nominal sedekah
- Pilih metode pembayaran (Transfer BCA / BSI / Bank Mandiri)
- Selesaikan dengan lanjutkan pembayaran
- Dapatkan update dan laporan program melalui email/whatsapp yang Sahabat cantumkan
Kantor Yayasan Kasih Palestina
Jl. Ebony 3 No 4 Komplek Bumi Panyawangan Real Estate RT 003 RW 023, Desa Cimekar, Kecamatan Cileunyi, Kabupaten Bandung - Jawa Barat 40393