Fahmi Khoerul Rohman, seorang anak laki-laki berusia 9 tahun dari Kab. Garut, telah berjuang melawan penyakit hisprung sejak lahir. Kisah perjuangan Fahmi dimulai saat usianya baru beberapa hari. Awalnya, setelah lahir secara normal, Fahmi mulai muntah-muntah, tidak mau menyusui, dan perutnya kembung. Saat dibawa ke bidan, Fahmi dianggap sehat dan hanya disarankan untuk tepuk-tepuk pundaknya. Namun, kondisinya terus memburuk hingga akhirnya dibawa ke dokter umum yang kemudian merujuknya ke rumah sakit Dr. Slamet. Di sana, Fahmi didiagnosis menderita hisprung.
Perjalanan Panjang Pengobatan
Sejak didiagnosis, Fahmi telah menjalani berbagai tahapan pengobatan dan operasi. Pada usia 15 bulan, Fahmi harus menjalani pembuatan lubang kolostomi di bagian perutnya. Dua bulan kemudian, kolostominya dimasukkan kembali. Namun, kondisi Fahmi tidak stabil dan sering kambuh. Pada usia 5 tahun, Fahmi kembali mengalami muntah-muntah, perut kembung, dan anusnya infeksi hingga bengkak. Fahmi harus menjalani beberapa operasi lagi, namun kondisi infeksinya sering kali kambuh.
Saat ini, Fahmi masih menunggu jadwal operasi selanjutnya di Rumah Sakit Hasan Sadikin. Ia telah menjalani delapan kali operasi, namun masih membutuhkan penanganan lebih lanjut. Fahmi selalu membawa kantong kolostomi, dan keluarganya sering kali kesulitan memenuhi kebutuhan ini karena harganya yang mahal.
Kondisi Keluarga dan Tantangan yang Dihadapi
Orang tua Fahmi, Teten Suhendar dan Anih Siti Rohimah, bekerja sebagai buruh tani dan kuli bangunan dengan penghasilan harian hanya sekitar 60 ribu rupiah. Mereka juga harus mengurus dua anak lainnya. Penghasilan mereka tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan pengobatan Fahmi, termasuk membeli kantong kolostomi dan pasta yang harganya sangat mahal. Kondisi ini memaksa mereka sering meminjam uang dari sanak saudara.
Ibunda Fahmi, Anih, sering merasa tidak tega melihat kondisi anaknya yang harus bolak-balik ke rumah sakit dan tidak bisa bermain seperti anak-anak lainnya. Kakak Fahmi bahkan harus putus sekolah karena keluarga tidak mampu membiayai pendidikan dan pengobatan Fahmi sekaligus.
Harapan dan Impian Fahmi
Fahmi adalah anak yang ceria dan bercita-cita menjadi dokter agar bisa menyembuhkan orang lain. Ia sering bertanya kepada ibunya mengapa ia harus sering ke rumah sakit, sedangkan kakaknya tidak pernah. Kata-kata ini membuat sang ibu merasa sangat sedih. Fahmi ingin sekali sembuh dan hidup normal seperti anak-anak lainnya.
Mari Bantu Fahmi untuk Sembuh dan Kembali Ceria
Kami mengajak Anda semua untuk ikut membantu Fahmi dalam perjuangannya melawan penyakit hisprung. Dana yang terkumpul akan digunakan untuk:
Setiap rupiah yang Anda sumbangkan akan sangat berarti bagi Fahmi dan keluarganya. Mari bersama-sama kita wujudkan harapan Fahmi untuk sembuh dan menjalani kehidupan normal. Bantuan Anda adalah harapan bagi Fahmi untuk mendapatkan masa depan yang lebih baik dan ceria.
Terima kasih atas kebaikan hati dan kepedulian Anda. Semoga Tuhan membalas setiap kebaikan yang Anda berikan.
Belum ada Fundraiser
Menanti doa-doa orang baik