“Walaupun Abah udah gak ada (meninggal), udah gak ada yg nafkahin lagi, tapi Emak masih bisa kerja, masih bisa makan (*nasi + garam saja)”, Ucap Nek Amah
Nek Amah (69 tahun) hidup sebatang kara setelah beberapa tahun yang lalu sang suami yaitu Abah Marin meninggal karena sakit keras.
“Waktu itu Emak inget si Abah manggil Emak dari kamar, katanya minta minum, pas Emak abis ambil minum untuk si Abah, Abah udah meninggal”, Ucap Nek Amah bercerita tentang suaminya.
Semenjak saat itu Nek Amah hidup sebatang kara karena beliau tidak memiliki anak atau sanak saudara yang bisa membantu kehidupannya kini.
Bahkan saat Abah dulu sedang sakit, Emak merawat Abah seorang diri di rumah kumuhnya itu karena tidak ada biaya untuk berobat ke rumah sakit.
“Abah dulu dagang buah keliling, Cuma pas sakit waktu itu si Abah gak jualan, Emak dari dulu bantu Abah kerja jadi tukan bersih bersih makam, karena gak ada uang jadi Emak gak bisa bawa Abah buat berobat ke dokter, Emak merasa bersalah sekali sampe sekarang masih suka kepikiran”, Ucap Nek Amah.
Kini kehidupan Nek Amah hanya bergantung dari penghasilan nya sebagai tukan bersih makam saja.
Dari pekerjaan nya ini Nek Amah paling paling hanya mendapatkan uang sebesar 15 sampai dengan 30 ribu rupiah. Namun penghasilan ini hanya Nek Amah dapat jika ada yang sedang berziarah saja ke makam, jika tidak Nek Amah hanya bekerja membersihkan makam tanpa mendapatkan upah sama sekali.
Namun Nek Amah tetap ikhlas membersihkan makam umum tersebut walaupun tidak ada upahnya. Tetapi ada alasan lain mengapa Nek Amah tetap membersihkan makam walau sedang tidak ada yang berziarah.
“Walaupun gak ada yang dateng ziarah, tapi Emak tetap bersih bersih makam, sekalian bersihin makam nya si Abah, kalau Emak lagi sehat hampir setiap hari sehabis bersih bersih Emak duduk di samping makam si Abah, Emak selalu berdoa dan bilang minta maaf ke Abah karena Emak dulu gak mampu bawa Abah ke dokter”, Ucap Nek Amah.
#sahabataksi, sungguh menggetarkan dan menyayat hati cerita kehidupan dari Nek Amah ini. Di sisa tenaganya beliau masih harus berjuang demi mendapatkan upah untuk bertahan hidup.
Yuk kita bantu kehidupan Nek Amah dan jangan biarkan beliau berjuang seorang diri hanya untuk bertahan hidup. Berikan Donasi terbaikmu dengan cara :
- Klik tombol Donasi Sekarang.
- Masukan Nominal Donasi.
- Pilih Metode Pembayaran (GoPay/ LinkAja/ BNI/ Mandiri/ BCA/ BRI/ BSI/ Kartu Kredit).
- Ikuti instruksi selanjutnya untuk menyelesaikan pembayaran.
Sahabat aksi bukan hanya bisa mendoakan dan ikut berdonasi, namun sahabat juga bisa membantu lebih dengan membagikan halaman dana ini agar semakin banyak orang yang membantu.
-------------------------------------------------------
Alamat Kantor Yayasan Sinar Fund Indonesia :
Jl. Ahmad Yani No.669, RT 001/ RW 008, Kelurahan Padasuka, Kecamatan Cibeunying Kidul, Kota Bandung, Jawa barat 40121
Legalitas Yayasan Sinar Fund Indonesia :
Izin KEMENKUMHAM
NOMOR AHU-0000297.AH.01.04.Tahun 2024
Hubungi Kami di :
0821 2945 4553 (Call Center)