“Di sini mah emang sudah biasa kalau banjir, dulu waktu banjir gede sekali barang barang hanyut, rumah rusak, gak bisa kemana mana, ya sekarang tempat tinggal gini aja, gak ada biaya buat perbaikan”, Ucap Ibu Hodijah
Ibu Hodijah (60 tahun) dan Pak Didi (64 Tahun) puluhan tahun menjadi saksi hidup dari betapa mengerikannya saat Sungai Citarum jika sedang meluap.
Namun sama seperti warga lain yang tinggal di pinggiran sungai Citarum, mereka bertahan bukan karena suka, tapi karena terpaksa karena tidak ada biaya untuk mencari tempat tinggal baru.
Ibu Hodijah dan Pak Didi hanya bisa berharap *Rumah reot nya ini bisa bertahan (tidak hancur), setidaknya selama mereka masih hidup di dunia ini (ujar Pak Didi)
Ibu Hodijah bertahan hidup dengan bekerja sebagai penjual sayur keliling, sedangkan Pak Didi bekerja sebagai petani sayur.
“Kalau sudah banjir, ya kebun Bapak kerendem semua, gak ada yang kesisa karena sayur dan buah yang rusak kecampur sama sampah sampah kiriman banjir”, Ucap Pak Didi.
Bayangkan! Jika sedang banjir betapa miris nya kehidupak Pak Didi dan Ibu Hodijah ini, bahkan jika tidak sedang banjir pun Pak Didi hanya mendapatkan nafkah sebesar 20 ribu rupiah saja dari hasil jual singkong dan ubi di kebun kecilnya ini.
Kondisi ini memaksa Ibu Hodijah harus sama berjuangnya demi bisa sekedar membeli beras.
“Ibu biasa jualan dari jam 7 pagi, ya jualan sayur keliling daerah sini, biasa pulang jam 5 sore-an, pas sore ini untung jualan sayur harus ibu setor ke yang punya sayurnya”, Ucap Ibu Hodijah.
Berjualan sayur keliling di usianya yang sudah sepuh ini, Ibu Hodijah paling paling hanya bisa membawa keuntungan bersih sekitar 15 sampai dengan 20 ribu saja perharinya.
Dengan kondisi seperti ini, tidak heran jika kesehariannya Ibu Hodijah dan Pak Didi hanya bisa memakan nasi dengan cabai dari kebun Pak Didi atau bahkan tidak jarang hanya dengan garam saja.
“Sudah bisa beli beras juga sudah Alhamdullah, lauknya apa saja yang ada di kebun, kalau lagi musim banjir gini ya mau gak mau Cuma sama garam saja”, Ucap Ibu Hodijah.
#sahabataksi, sungguh miris melihat kondisi Ibu Hodijah dan Pak Didi ini. Mereka hanyalah contoh segelintir lansia yang terpaksa hidup di daerah rawan bencana.
Yuk berikan donasi terbaikmu di program #aksibantulansia bersama Sinar Fund Indonesia dengan cara :
Sahabat aksi bukan hanya bisa mendoakan dan ikut berdonasi, namun sahabat juga bisa membantu lebih dengan membagikan halaman dana ini agar semakin banyak orang yang membantu.
------------------------------------------------------------------
Alamat Kantor Yayasan Sinar Fund Indonesia :
Jl. Ahmad Yani No.669, RT 001/ RW 008, Kelurahan Padasuka, Kecamatan Cibeunying Kidul, Kota Bandung, Jawa barat 40121
Legalitas Yayasan Sinar Fund Indonesia :
Izin KEMENKUMHAM
NOMOR AHU-0000297.AH.01.04.Tahun 2024
Hubungi Kami di :
0821 2945 4553 (Call Center)
Belum ada Fundraiser
Menanti doa-doa orang baik