Ayah meninggal 3 tahun yang lalu kak. Ibu ada tapi sering sakit-sakitan, aku cuma takut ibu juga pergi seperti ayah. Aku sayang banget sama ibu. ~Ucap Isnaini dengan mata yang berkaca-kaca.
Perkenalkan anak tangguh ini bernama Isnaini Nurpansa (12 tahun). Isnaini adalah seorang anak yatim yang kini duduk dibangku kelas 1 sekolah menengah pertama.
Sepulang sekolah Isnaini langsung menjajakan kerupuk Elod dengan menggunakan tampan bambu lalu berkeliling disekitar lingkungan rumahnya. Teriknya matahari dan panasnya aspal tak menjadi penghalang untuk Isnaini melangkahkan kakinya. Setiap orang yang ditemuinya ditawari kerupuk elod dagangannya. Laku tak laku Isnaini jalani agar bisa mendapatkan uang walaupun hanya 5 ribu.
.
Dengan semangat Isnaini terus berjuang tanpa henti agar bisa menjadi penolong sang ibu. Perhari kerupuk elod yang Isnaini jajakan hanya laku 10 bungkus saja. Dalam perbungkusnya Isnaini mendapatkan keuntungan 2 ribu rupiah. Artinya dalam sehari Isnaini hanya mendapatkan uang 20 ribu rupiah. Itu pun jika dagangannya habis terjual.
Kalau ibu sehat biasanya suka mulung rongsokan ditempat sampah. Aku nggak pernah diijinkan untuk berdagang. Tapi semenjak penyakit lambungnya sering kambuh, ibu tidak bisa berbuat apa-apa. ~Ungkap Isnaini
.
Aku akan terus berjuang merawat ibu, aku nggak mau ibu pergi meninggalkan aku seperti ayah. ~Lanjutnya lagi.
.
Ibu Juanah (54 tahun) sang ibu tercinta hanya bisa menangis melihat kegigihan Isnaini.
.
Kini mereka tinggal berdua disebuah gubuk yang nyaris roboh. Beberapa bagian dindingnya sudah rapuh dan bolong-bolong sehingga harus disangga oleh bambu. Karena kalau tidak akan roboh.
Jika hujan turun atap gentengnya pun bocor dimana-mana. Sehingga membuat seisi rumah harus basah kuyup.
Kalau hujan kami suka lari kerumah tetangga ikut berteduh, karena terasa banget bergoyang takut roboh. ~Ungkap Ibu Juanah
.
Sahabat kebaikan, coba bayangkan jika 1000 orang baik dari kita bisa berdonasi 20.000 untuk ibu Juanah dan isnaini? Bayangkan berapa banyak beban yang bisa kita ringankan. Untuk itu, yuk kita bantu Isnaini menikmati masa kecilnya dengan lebih nyaman sehingga bisa menggapai cita-citanya.