Hidup bukanlah perjalanan yang mudah bagi Aziz. Sejak kecil, dia sering menjadi sasaran ejekan karena kondisi kulitnya yang langka. 'Awas, jangan dekat-dekat, nanti nular!'—begitulah kata-kata yang sering ia dengar. Tidak ada yang ingin dilahirkan berbeda, termasuk Haji. Namun, keadaan fisiknya membuatnya sulit mendapatkan pekerjaan yang layak di usianya yang kini 23 tahun.
Kondisi kulit Aziz mulai memburuk seiring waktu karena kekurangan biaya untuk pengobatan yang memadai. Kulitnya yang kering dan bersisik kini menutupi hampir seluruh tubuhnya, menghitam dan menyakitkan. Ejekan dan rasa takut dari teman-teman semakin membuatnya terisolasi, membatasi interaksi sosialnya hanya pada kegiatan yang sangat dibutuhkan saja.
Dengan semangat baja, Aziz memilih untuk tidak menyerah. Dia kini berdagang mainan anak-anak, meski setiap interaksi seringkali membuka kembali luka batin yang belum sembuh. Anak-anak yang ia dekati sering takut dan mundur, memori yang mengingatkan pada masa kecilnya sendiri. Setiap hari, Haji berjalan kaki sejauh 5 km, mengunjungi beberapa sekolah dasar, berharap bisa menjual mainan-mainannya. Namun, penghasilannya tidak lebih dari 10 ribu rupiah per hari—jumlah yang ia serahkan kepada ibunya untuk membeli beras.
Orang tuanya, pekerja serabutan di ladang, hanya memiliki penghasilan tidak tentu, seringkali kurang untuk mencukupi kebutuhan dasar mereka. Impian Aziz sederhana: ia ingin mendapatkan penghasilan yang lebih baik untuk membantu keluarganya dan mendapatkan pengobatan yang layak.
Mari kita bersama-sama mendukung Aziz untuk mengubah nasibnya. Bantu Aziz mewujudkan impian dengan langkah sederhana ini:
Setiap sumbangan Anda merupakan langkah nyata untuk memberikan Haji kehidupan yang lebih baik. Terima kasih #OrangBaik!
Yayasan Minang Care Indonesia
Izin KEMENKUMHAM
Nomor AHU-0003775.AH.01.04.Tahun 2021
Izin UPZ Baznas Kota Bukittinggi
Nomor: 06/BAZNAS-BKT/KEPT/III-2021
Belum ada Fundraiser