“Saya diusir oleh keluarga dari rumah, hampir dibunuh, tangan dan kepala dibacok karena ketahuan belajar Al-Qur’an”
Begitulah kondisi Pak Johari, Ia dan istrinya merupakan mualaf yang berjuang bertahan hidup setelah dibuang oleh keluarganya karena ketahuan belajar agama Islam.
Setelah diusir, Pak Johari dan keluarga hidup dalam perantauan tanpa membawa harta sedikitpun. Hingga akhirnya tiba di Surabaya, tapi ternyata tempat yg dituju tidak menerima orang yang telah berkeluarga. Saat berada di terminal bertemu orang baik menawarkan tinggal sementara, 3 hari kemudian diberi uang saku untuk sewa Kos.
Selama tinggal di kos, Pak Jo jadi kuli bangunan untuk menyambung hidup keluarganya. Sedihnya, ada satu momen dimana anak-anak pucat kelaparan karena 3 hari tidak makan, karena Pak Jo tidak punya uang sama sekali, upah kuli bangunan baru dibayarkan seminggu setelah bekerja dan kasbon pun tidak diperbolehkan.
Mencari pinjaman uang ke tetangga pun juga banyak yang menolak. Akhirnya anak-anak hanya minum air sumur yang disaring menggunakan pakaian dalam anaknya.
Tiba-tiba jam 2 malam ada yang mengetuk pintu kos, tapi ketika dibuka tidak ada seorangpun di depan pintu melainkan sebungkus nasi yang tergeletak di bawah. Nasi bungkus tersebut akhirnya di makan bersama anak-anaknya, dan ajaibnya nasi tersebut bikin kenyang keluarga Pak Johari hingga hari minggu ketika waktu gajian tiba.
Pak Johari kini tinggal di rumah kontrakan kecil, dan untuk menyambung hidup keluarganya, pak Johari sehari-harinya berjualan es campur keliling. Pak Johari biasa berkeliling mendorong gerobaknya dari pagi sampai sore sejauh 2 KM. Selama berjualan beliau tidak pernah sarapan dan makan siang, sehingga kadangkala pak Jo berhenti untuk istirahat sejenak.
Penghasilan dari berjualan pun tak menentu, kadang rame tapi juga ada saja pembeli yang curang, karena uangnya nominal besar pak Johari tidak punya kembalian dan dijanjikan akan kembali, sudah dibungkuskan ternyata tidak kunjung kembali.
Kabarnya, saat ini keluarga pak Johari terancam di usir dari kontrakan lantaran anak-anaknya di fitnah mencuri Smartphone oleh tetangganya. Pak Johari dan keluarga pun bingung harus kemana lagi mereka hidup di tempat yang nyaman.
Sahabat DQ, perjuangan pak Johari dan keluarga tidaklah mudah, yuk ikut bantu perjuangan mereka untuk tetap semangat dengan cara:
- Klik tombol DONASI SEKARANG
- Masukkan nominal donasi
- Pilih metode pembayaran (GOPAY/Jenius Pay/BNI/BCA/BRI/Mandiri/Dompet Kebaikan/Kartu Kredit)
- Kamu akan mendapatkan laporan via email
Tidak hanya berdonasi, kamu juga bisa sebarkan kisah pak Johari kepada teman-teman dan kerabat agar semakin banyak yang membantunya. Panjang umur hal-hal baik dan seluruh Sahabat DQ dimanapun kamu berada!
Tentang DQ :
Dompet Al-Qur'an Indonesia (DQ) adalah Lembaga Amil Zakat yang mengelola dana zakat, infaq, sedekah, dan wakaf (ZISWAF) untuk kesejahteraan masyarakat dengan program-program pendidikan, perekonomian, dakwah, dan kemanusiaan. Pada 2021, DQ disahkan sebagai Lembaga Amil Zakat Provinsi berdasar Surat Keputusan Dirjen Bimas Islam Kemenag RI. No. 78 Tahun 2021 dan dikukuhkan sebagai Lembaga Nadzhir Wakaf oleh BWI pada tahun 2023 dengan nomer SK 3.3.00364.
