Satu Keluarga Buta, hanya nenek Tiara yang berkerja sebagai buruh tani meski ia juga buta, ayahnya telah lama meninggal, dan ibunya yang buta sebelah juga sakit-sakitan, dan kini Tiara yang malang pun terancam putus sekolah.
Seberkas Cahaya yang hanya mampu ditangkap mata kecil Tiara, adalah semangat untuk dirinya agar bisa bersekolah dan membantu keluarganya yang juga memiliki kelainan yang sama dengan Tiara.
Hai, kenalin ! ini Tiara Putri Nur Majid Anggraini, saat ini Tiara berusia 7 tahun. Tiara Tengah menderita penyakit langka katarak kongenital sejak ia masih bayi, penyakit ini diturunkan dari ibunya yang juga menderita penyakit katarak juga. Sejak lahir di bola matanya semacam ada cairan putih kebiruan yang terus menerus menutupi pupil matanya. Ketika bayi Tiara sudah sempat diperiksa ke dokter namun baru bisa diobati jika sudah berumur 10 bulan, lagi-lagi karena masalah ekonomi Tiara tidak dibawa kembali ke dokternya karena tidak ada biaya.
Semakin hari mata Tiara semakin parah hingga hanya bisa melihat seberkas cahaya saja, di usia 6 tahun kembali Tiara dibawa ke spesialis mata di Pamekasa, Madura. Namun di RS daerah dirujuk ke RS Undaan Surabaya. Kenyataan pahit yang dirasakan Tiara tak terbendung lagi, harapannya untuk melihat normal lagi kini semakin mustahil, karena pihak rumah sakit menolak untuk melakukan operasi pada mata Tiara karena khawatir terjadi hal yang lebih buruk dari sebelumnya.
Ayah Tiara telah meninggal sejak kecil, hanya ada ibunya yang buta sebelah dan sekarang sakit-sakitan. Sehari-hari kehidupan Tiara ditopang sendiri oleh Neneknya sebagai buruh tani, padahal neneknya juga menderita kebutaan yang sama dengan Tiara.
Meski begitu penuh keterbatasan, semangat Tiara untuk belajar sama besarnya dengan keinginannya untuk bisa mengubah kehidupan kecilnya ini. Tiara tumbuh hebat dengan mata yang hanya bisa menangkap cahaya kecil itu, Tiara tumbuh menjadi siswi sekolah dasar yang rajin dan tekun, hebatnya lagi Tiara berhasil menghafalkan surah-surah pendek Al-Qur’an dengan lancar, meski ia hanya mengandalkan pendengarannya.
Tiara adalah malaikat kecil untuk keluarganya, kehadiran Tiara di tengah keluarga kecil di salah satu desa pelosok, Pamekasan, Madura, Jawa Timur ini menjadi lilin kecil dan harapan baru. Keterbatasan ekonomi ini menjadikan Tiara takut tidak bisa melanjutkan sekolahnya lagi, karena tidak ada biaya lagi. Fasilitas belajar untuk Tiara juga memerlukan biaya yang besar, sedangkan Tiara nanti ingin menjadi orang yang mulia dan bermanfaat.
#SahabatHumanity yuk bantu Tiara untuk melihat cahaya kehidupan ini melalui Pendidikan yang layak dan terjamin. Setiap manusia itu berharga bukan, setiap harapan adalah doa, setiap bantuanmu adalah lentera untuk mereka yang sedang mencari jalan keluar dari gelapnya ketidakmampuan.
- Klik tombol DONASI SEKARANG
- Masukkan nominal donasi
- Pilih metode pembayaran
- Kamu akan mendapatkan laporan via Whatsapp / Email
Disclaimer
Donasi juga akan disalurkan untuk beasiswa pendidikan anak yatim dhuafa lain binaan dari Dompet Al Quran Indonesia
Legalitas DQ :
Dompet Al-Qur'an Indonesia (DQ) adalah Lembaga Amil Zakat yang mengelola dana zakat, infaq, sedekah, dan wakaf (ZISWAF) untuk kesejahteraan masyarakat dengan program-program pendidikan, perekonomian, dakwah, dan kemanusiaan. Pada 2021, DQ disahkan sebagai Lembaga Amil Zakat Provinsi berdasar Surat Keputusan Dirjen Bimas Islam Kemenag RI. No. 78 Tahun 2021 dan dikukuhkan sebagai Lembaga Nadzhir Wakaf oleh BWI pada tahun 2023 dengan nomer SK 3.3.00364.