Satu Kali Donasi Bantu Ribuan Saudara yang Kesulitan

Ini Cahya (14) dan ini Nurdin (12), kakak beradik dari Nagreg-Bandung yang terpaksa putus sekolah demi mencari nafkah. Ibunya telah meninggal dunia, sedangkan ayahnya sudah tua renta dan sering sakit-sakitan. Cahya ingin menjadi seorang tentara, tetapi jangankan mengejar cita-citanya, pekerjaannya memilah sampah pun terancam diberhentikan karena kedua tangan mereka dipenuhi penyakit kulit.

Kalau ini Abah Omo, ia hidup bersama belasan kucing di rumahnya di Cimaung, Bandung. Namun, meski penghasilannya dari menjual bambu tidak seberapa, ia tak lantas membiarkan kucing-kucing liar sekitarnya kelaparan. Ia sudah lama hidup sebatang kara, berjuang mencari nafkah di usia tua tanpa meminta-minta.

Dan ini Dek Nurul (2). Kasihan hampir sekujur tubuhnya terbakar karena tersulut api cempor yang jatuh menimpanya. Ia tinggal bersama ibunya di gubuk yang tidak memiliki listrik di sebuah perkampungan di Aceh. Ibunya sangat sedih dan menyesal meninggalkan Dek Nurul walau cuma sebentar.

Sahabat, ternyata banyak sekali saudara-saudara kita yang mengalami kesulitan dalam hidup mereka. Untuk bisa makan pun mereka harus berjuang lebih besar dibandingkan kita. Belum lagi ketika tertimpa musibah mereka sangat kesulitan memperoleh biaya. 

Andaikan kita bekerjasama untuk patungan membantu mereka, berapa banyak anak-anak yang bisa sekolah lagi dan mendapatkan pekerjaan yang lebih layak? Berapa banyak orang tua yang bisa tenang beristirahat tanpa perlu berjuang di jalanan lagi mencari nafkah? Berapa banyak juga adik-adik yang bisa sembuh dan berkesempatan menjalani hidup normal di masa depannya?

Sahabat, yuk kita sama-sama bantu saudara-saudara kita yang kesulitan agar mereka bisa mendapatkan kehidupan yang lebih baik dan masa depan yang lebih cerah.

“Barangsiapa yang menghilangkan kesusahan dari kesusahan-kesusahan dunia orang mukmin, maka Allah akan menghilangkan kesusahan dari kesusahan-kesusahan hari kiamat.” (HR. Muslim)