#SobatBaik, perkenalkan ini Nenek Saebah, 95 tahun. Biasa dipanggil ambu Saebah. Ambu dulunya kuli tani, tapi sekarang jasa tenaga ambu sudah tidak ada yang pakai karena sudah tua dan sudah sering sakit-sakitan.
Sekarang ambu hanya tinggal sebatangkara setelah belum lama ini suami ambu yang mengidap penyakit diabetes meninggal dunia. Saat ini otomatis beban hidup ambu makin berat karena sudah tidak ada sandaran hidup.
Ambu sering kelaparan karena tidak punya nasi. Sering jadi bahan tertawaan ibu-ibu karena langganan hutang beras di warung dekat pengajian ambu. Beras hasil hutang ambu irit agar cukup untuk makan seminggu. Tapi tidak jarang ambu hanya masak air untuk isi perut mereka yang lapar karena tidak punya beras.
Belum lagi kondisi rumah Ambu yang sangat memprihatikan. Dindingnya bolong disana-sini, membuat air hujan dengan gampang masuk, parahnya lagi dimalam hari Ambu suka menggigil kedinginan ditambah perut yang sudah biasa keroncongan.
#SobatBaik, yuk kita bantu ringankan derita ambu dengan sedekahmu melalui campaign ini.
Dana yang terkumpul nantinya akan dipakai untuk kebutuhan pangan ambu sehari hari dan biaya renovasi rumah Ambu agar lebih layak ditempati. Jangan biarkan ambu hidup dalam keterbatasan lebih lama lagi.
Tidak hanya berdonasi, teman-teman juga bisa membantu dengan cara menyebarkan halaman galang dana ini ke orang-orang terdekat agar semakin banyak orang yang ikut membantu.
Terimakasih,
Yayasan Rumpun Anak Pesisir.
Belum ada Fundraiser