Aku seorang kakek buta, Isteriku sudah meninggal dan anakku pergi kabur meninggalkanku
Perkenalkan saya seorang lansia terlantar (Kakek Priyanto, 71 tahun). Setahun lalu saya mengalami kecelakaan ketika bekerja. Saya terjatuh ketika tubuh rentaku tak kuat mendorong gerobak berisi puluhan kilo ikan yang akan saya antar ke pelelangan ikan muara baru.
Akibat dari kejadian itu membuat mataku tidak bisa melihat dan menyebabkan saya tak bisa lagi bekerja menafkahi isteri dan anakku. Saya tidak sanggup untuk berobat dan tidak bisa berobat gratis karena saya tidak punya identitas kependudukan.
Beberapa bulan setelah kecelakaan tersebut, Isteri yang merawatku meninggal dunia. Kesedihan belum usai sampai disini karena tiba-tiba anakku yang aku harapkan jadi tumpuan hidup pergi meninggalkanku dengan alasan tidak sanggup merawatku. Hati hancur dan tidak tahu bagaimana caranya untuk terus bisa bertahan hidup. Rumah kontrakan terpaksa ku tinggalkan karena tidak punya penghasilan untuk bayar.
Saya melangkah tanpa tujuan sambil menahan perutku yang kelaparan. Karena tidak kuat menahan lapar saya terpaksa mengemis agar bisa beli nasi.
Saat ini saya tinggal di sebuah rumah kosong tak terawat. Rumah berlantai tanah dan kulit kerang dengan dinding sudah bolong dan atap bocor. Rumah kosong ini bebas dimasuki siapa saja. Pernah ketika saya tidur, ada orang yang mencuri uang hasil ngemis sehingga saya tidak punya uang untuk beli nasi dan minum. Ketika malam saya sering sakit dan kedinginan karena angin kencang masuk dari dinding rumah yang bolong.
Sebenarnya saya sangat malu dan terpaksa untuk mengemis, saya sangat berharap ada orang baik yang bantu obati mata saya agar saya bisa melihat lagi agar bisa bekerja.
Cerita diatas membuat YRAP berinisiatif untuk galang dana untuk membantu meringankan beban hidup kakek Priyanto.
Maukah kamu membantu kakek untuk hidup lebih layak? Kamu bisa bantu kakek berjuang dengan cara berdonasi melalui campaign ini. Mari bersama kita bantu mereka yang membutuhkan.
Terimakasih,
Yayasan Rumpun Anak Pesisir.