Fase lansia adalah fase di mana saatnya untuk menikmati masa pensiun. Tapi, ternyata banyak sekali nenek dan kakek tua yang masih kerja keras demi sesuap nasi. Salah satunya Nek Oti.
Nek Oti, nenek tua tangguh pencari nafkah, menggantikan suaminya yang sudah tidak bisa apa-apa. Nek Oti berdagang bukan hanya untuk kebutuhan sehari-hari, tapi juga untuk membantu pengobatan adiknya yang menderita penyakit tumor jinak di hidung.
Nek Oti berusaha menguatkan diri, padahal fisiknya sudah gemetar. Usahanya adalah menjual sayur dan gorengan keliling dengan berjalan kaki. Dimulai dari pergi ke pasar pada pukul 02.00 - 04.00 WIB. Sepulang dari pasar, Nek Oti mengurus suami dan adiknya. Setelah itu, Nek Oti bergegas pergi menjajakan dagangannya dari pukul 07.00 - 15.00 WIB, menempuh jarak berkilo-kilo meter, dari desa satu ke desa lainnya, ditemani sendal jepitnya dan sengatan panas matahari.
Uang yang didapat dari satu ikat sayur hanya 500-1000 rupiah. Seringkali, Nek Oti hanya membawa pulang uang Rp5 - 10 ribu. Namun, terkadang Nek Oti pulang dengan dompet kosong, karena dagangannya tidak laku. Bahkan Nek Oti sampai tidak berjualan lagi, karena pembeli sering mengutang.
Nek Oti tinggal di Kampung Pangkalan, Desa Padaasih, Kec. Conggeang, Sumedang, Jawa Barat. Kondisi rumah Nek Oti masih layak huni, namun lampu-lampunya sudah tidak menyala, karena tidak mampu membeli lampu.
Sahabat dermawan, maukah patungan untuk memberikan bantuan kepada Nek Oti?
Ketika kita menolong orang lain, itu berarti kita sedang menolong diri kita. Setiap kebaikan yang kita tabur, buahnya akan kita tuai di kemudian hari. Yuk, berbagi rezeki kepada Nek Oti!
Donasi disalurkan dalam bentuk:
Salurkan donasi terbaik dengan cara:
Kantor Yayasan Amal Mulia
Bumi Cileunyi Asri Blok A2, Cileunyi Wetan, Kec. Cileunyi kab. Bandung Jawa Barat 40394
Whatsapp Center: 081 1234 1400
Izin Lembaga Kesejahteraan Sosial
Izin PUB
Izin Nadzir Wakaf