Bah Cecep Muhayat Ruyana, seorang pria berusia 71 tahun, telah menjalani kehidupan yang penuh perjuangan. Sejak tahun 2003, Bah Cecep berkeliling menjajakan kopi, menjadi saksi bisu perubahan waktu dan kota Bandung yang terus berkembang. Bersama istrinya, Mak Enik yang berusia 62 tahun, mereka tinggal di sebuah kontrakan kecil di Kota Bandung.
Setiap hari, Bah Cecep harus berjuang keras untuk mendapatkan penghasilan bersih sekitar 30 ribu rupiah, cukup hanya untuk makan sehari-hari. Namun, ujian hidup tidak berhenti di situ. Bah Cecep sering kali harus menghadapi tantangan berat: ditipu, dirampas oleh preman, dan bahkan harus meminjam uang dari bank Emok untuk modal usaha.
Kisah Sedih di Balik Senyuman Bah Cecep
Tak hanya masalah ekonomi yang menghantui, Bah Cecep dan Mak Enik juga harus menerima kenyataan pahit kehilangan anak mereka yang mengalami gangguan jiwa. Anaknya yang hilang setelah mengalami kekerasan, kini dianggap telah meninggal oleh Bah Cecep dan Mak Enik. Beban berat ini membuat Bah Cecep sering sakit kepala dan mengalami pegal-pegal di tubuhnya. Kondisi kesehatannya semakin buruk karena trauma dan tekanan hidup yang berkepanjangan.
Mimpi Sederhana Bah Cecep dan Mak Enik
Di tengah kesulitan yang mereka hadapi, Bah Cecep dan Mak Enik tidak pernah kehilangan harapan. Mereka memiliki mimpi sederhana: ingin memiliki modal usaha untuk berjualan sayuran. Dengan usaha baru ini, mereka berharap bisa saling bergantian berjualan dan tidak lagi harus berkeliling dengan kondisi kesehatan Bah Cecep yang semakin menurun.
Mari Bantu Bah Cecep dan Mak Enik
Melalui galang dana ini, kami mengajak Anda semua untuk ikut membantu Bah Cecep dan Mak Enik. Dana yang terkumpul akan digunakan untuk:
1. Pengobatan Bah Cecep agar kesehatannya membaik.
2. Modal usaha untuk berjualan sayuran, memberikan kesempatan bagi mereka untuk hidup lebih layak.
3. Membantu biaya sewa kontrakan agar mereka tidak lagi terusir dan bisa tinggal dengan tenang.
Setiap rupiah yang Anda sumbangkan akan sangat berarti bagi Bah Cecep dan Mak Enik. Mari bersama-sama kita wujudkan mimpi mereka untuk hidup yang lebih baik. Bantuan Anda adalah harapan bagi mereka untuk bertahan dan bangkit dari kesulitan yang selama ini menghimpit.
Terima kasih atas kebaikan hati dan kepedulian Anda. Semoga Tuhan membalas setiap kebaikan yang Anda berikan.