Lansia asal Dusun Pangkalan, Desa Padaasih Kec. Conggeang Sumedang ini mengalami keterbatasan berbicara, pendengarannya pun sudah terganggu, dan bahkan kanan kirinya sudah tidak bisa digerakan secara normal. Penyakitnya makin bertambah seiring dengan usia yang kian menua dan kejadian ia tersambar petir 47 tahun yang lalu. Namun hebatnya, dengan tubuh rentanya itu, ia tetap berjuang membiayai istri tercinta yang merupakan seorang difabel tunanetra.
Aki Darpan sebenarnya mempunyai dua anak yang bekerja sebagai buruh tani, tapi mereka tidak bisa membantu terlalu banyak karena keterbatasan ekonomi. Akhirnya Aki memutar otak dan bekerja sebagai penjual burung pipit yang ia tangkap sendiri di kebun.
Penghasilannya tidak tetap, sehingga tiap hari ia dan istri harus irit dan tak bisa makan lahap. Tak jarang Aki dan istrinya hanya bisa makan seadanya atau bahkan berpuasa. Tubuh hanya tulang berbalut kulit jadi saksi sulitnya Aki Darman untuk bisa makan cukup dan penuh gizi setiap harinya.
**
Melalui Program #SedekahSembakoDhuafa Alhamdulilah Tim Yayasan Damai Aqsha kembali berkunjung menuju kediaman aki darpan pada hari Jum’at, 14 Mei 2022 dengan membawa pemenuhan kebutuhan pangan harian Aki dan keluarga.
Santunan sekaligus Satu Paket Bingkisan Sembako berisi 5Kg Beras Premium, Minyak, Susu, Sarden, Sosis Ayam, dan Mie menjadibekal untuk Aki dan keluarga konsumsi beberapa waktu kedepan. Baik Aki Darpan maupun pihak keluarga menyampaikan ucapan terimakasih kepada para donatur yang telah memberikan kepedulian kepada mereka.
“Hatur Nuhun uda ingat buat bantu Aki. Semoga Allah ganti sedekah dari donatur dengan rezeki yang lebih baik. Aamiin”
**
Sahabat, kebahagiaan tak berakhir ditangan Aki Darpan saja, lansia dhuafa di sekitar kediaman Aki memperoleh kebahagiaan serupa juga. Bingkisan sembvako menjadi kabar bahagia ditengah kesulitannya dalam mencukupi kebutuhan makan harian.
Terimakasih ya Sahabat, kepedulianmu membuat Aki Darpan dan Lansia Dhuafa lainnya gembira.